Total Tayangan Halaman

Jumat, 03 Agustus 2012

Kisah seorang ibu dan anak

Ibuku hanya memiliki satu mata.
Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan.
Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar.

Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan.
Ia adalah sebuah hal yang memalukan.
Pada suatu hari di sekolah.
Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang.
Aku sangat malu...
Mengapa ia melakukan hal ini
kepadaku?
Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari.

Keesokan harinya di sekolah..
“Ibumu hanya memiliki
satu mata??” dan mereka semua mengejekku.

Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini, maka aku berkata kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata
lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan.
Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab.

Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini.
Mungkin itu karena ibu tidak
menghukum aku, tetapi aku
tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air.
Ibuku menangis disana, dengan pelan,seakan ia takut bahwa ia akan
membangunkanku.
Aku melihatnya, dan pergi.
Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku...

Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya.
Jadi, Aku mengatakan pada diri ku bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satuku dan kemiskinan kami.

Lalu aku belajar dengan keras.
Kemudian aku meninggalkan ibu dan pergi ke Seoul untuk belajar, dan akhirnya diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri.
Kemudian, aku menikah, dan aku membeli rumah milikku sendiri.
Lalu aku memiliki anak-anak juga.

Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses.
aku menyukainya disini karena ini adalah tempat yang tidak meningatkan aku akan IBU...

Kebahagiaan ini menjadi besar
dan semakin besar, ketika
seseorang tidak terduga
menjumpai aku,
“Apa?! Siapa ini?”.. Ini adalah ibu aku.

Tetap dengan satu matanya.
Ini rasanya seperti seluruh langit
sedang jatuh ke diri aku.
Anak perempuan aku lari kabur, takut
akan mata ibu aku.
Dan aku bertanya kepadanya,
“Siapa Anda? aku tidak
mengenalmu!!” sandiwara aku.
aku berteriak kepadanya
“Mengapa engkau berani datang
ke rumah aku dan menakuti anak aku! Pergi dari sini sekarang juga!” Dan ibu dengan pelan menjawab,
“Oh, maafkan aku. aku pasti
salah alamat,” dan dia
menghilang.
Terima kasih Tuhan..
Ia tidak mengenali aku.
Aku merasa cukup lega.
Aku mengatakan kepada diri aku
bahwa aku tidak akan peduli,
atau berpikir tentang ini
sepanjang sisa hidup aku.
Lalu ada perasaan lega datang
kepada aku..

Suatu hari,..
Sebuah surat mengenai reuni sekolah
datang ke rumah aku.
Aku berbohong kepada istri aku
mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis.
Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah
lama aku..
karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu aku terjatuh di tanah yang dingin.
Tetapi aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun.
Ia memiliki sepotong kertas di tangannya.. dan itu adalah surat untuk diri aku. ===================================
Anakku,
Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini.
Dan..
aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi..
tetapi apakah itu terlau banyak
jikalau aku ingin kamu untuk
datang menunjungiku sekali-kali nak? aku sangat merindukanmu.

Dan aku sangat lega ketika
mendengar kamu akan datang
dalam reuni ini.
Tetapi aku memutuskan untuk
tidak datang ke sekolah..
Untuk Kamu..
aku meminta maaf jikalau
aku hanya memiliki satu mata
dan aku hanya membawa kemaluan bagi dirimu.
Kamu tahu, ketika kamu masih
sangat kecil, kamu terkena
sebuah kecelakaan, dan
kehilangan satu matamu.
Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan
melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata..
maka aku memberikanmu mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku
yang melihat dunia yang baru
untuk aku, menggantikan aku,
dengan mata itu.
Aku tidak pernah marah
kepadamu atas apapun yang
kamu lakukan.
Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku.
Aku berpikir sendiri,”Ini karena
kamu mencintai aku.” Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat
kecil dan berada di sekitarku.
Aku sangat merindukanmu.
Aku mencintaimu.
Kamu adalah duniaku...
===================================
Seketika juga, aku menangis , dan menyesal atas apa yang aku lakukan pada ibuku selama ini, tak kusangka dia berkorban begitu besar untuku...
MAAFKAN ANAKMU INI IBU...
TERIMAKASIH ATAS CINTAMU YANG TAK TERNILAI...
SELAMAT JALAN...

[TAMAT] :D

Tidak ada komentar:

Pengikut :

Voting yukss ;))